Terorisme di Indonesia merupakan terorisme yang dilakukan oleh kelompok militan Jemaah Islamiyah yang berhubungan dengan al-Qaeda ataupun kelompok militan yang menggunakan ideologi serupa dengan mereka. Sejak tahun 2002, beberapa "target negara Barat" telah diserang. Korban yang jatuh adalah turis Barat dan juga penduduk Indonesia. Terorisme di Indonesia dimulai tahun 2000 dengan terjadinya Bom Bursa Efek Jakarta, diikuti dengan empat serangan besar lainnya, dan yang paling mematikan adalah Bom Bali 2002.
Setelah itu banyak tindakan Terorisme yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 2003 tepatnya tanggal 5 Agustus terjadi pengeboman yang menghancurkan sebagian Hotel JW Marriott. Sebanyak 11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka.
Setahun kemudian terjadi lagi pengeboman di Kedubes Australia, tanggal 9 September 2004 Ledakan besar terjadi di depan Kedutaan Besar Australia. 5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI.
Pada 1 oktober 2005 terjadi pengeboman kembali di Bali yang sering disebut Bom Bali II. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
Setelah cukup lama tidak ada ancaman terorisme, pada tahun 2009 kembali tindakan terorisme dilakukan, pada tanggal 17 Juli 2009 Dua ledakan dahsyat terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.50 WIB.
Saat ini, aksi terorisme masih banyak di lakukan. Sebut saja Latihan di Aceh yang belum lama ini di lakukan. Dan saat ini tindakan terorisme sepertinya berubah tindakannya. Sudah tidak lagi menggunakan Bom melainkan langsung menggunakan senjata api. Seperti yang di lakukan di Medan, para terorisme merampok Bank CIMB Niaga dengan menggunakan persenjataan lengkap.
Kepolisian juga harus mewaspadai serangan teroris yang lebih besar. Serangan ke Markas Polisi Sektor (Mapolsek) Hamparan Perak, Sumatra Utara, merupakan dendam sekaligus latihan serangan ke target yang lebih besar.
Referensi : www.mediaindonesia.com