text

Selamat Datang di ferry's site

Senin, 27 September 2010

Konflik Pembangunan Gedung Baru DPR


Jakarta - Rencana DPR yang akan membangun gedung senilai Rp 1,6 trilliun terus menuai kritik. Dibandingkan dengan kantor Presiden atau Wakil Presiden nilai tersebut terlalu mahal.
"Itu terlalu mewah lah," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai memimpin Apel Siaga Lebaran 2010 PMI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/9/2010).
Namun, menurut Ketua DPR RI Marzuki Alie, di Gedung DPR RI, di Jakarta, Kamis (16/9), mengatakan bahwa kajian ulang yang diminta dilakukan kepada tim teknis, yakni hanya evaluasi terhadap rencana anggaran yang dinilai sebagian anggota dewan terlalu mahal.
"Rencana pembangunan gedung baru DPR tetap akan dilanjutkan. DPR hanya akan melakukan evaluasi terhadap anggarannya," kata Marzuki Alie.
Hal ini membuat sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Penegak Citra DPR, pada hari Rabu melakukan aksi di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta. Dalam aksinya tersebut, mereka memprotes rencana pembangunan gedung baru DPR sebesar 1,6 trilyun rupiah.
Sejumlah LSM tersebut diantaranya adalah Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia.
Menurut Peneliti dari ICW, Illian Deta Sari, pembangunan gedung baru untuk para anggota DPR ini sangat tidak pantas, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia masih memprihatinkan dimana pengangguran dan kemiskinan masih sangat tinggi.
Menurut Illian, dana pembangunan gedung DPR sebesar 1,6 trilliun rupiah ini dapat digunakan untuk membangun 12.000 sekolah dan membiayai jaminan kesehatan masyarakat sebanyak 22 juta penduduk miskin.
“Gedung sekolah yang ambruk masih ratusan ribu. Masih banyak pula anak-anak yang mati busung lapar, mati kelaparan, tidak dapat mengakses pendidikan, kesehatan. Tapi mengapa anggaran yang seharusnya bisa untuk kesejahteraan masyarakat digunakan untuk hal yang tidak mendesak seperti ini,” ungkap Illian.
Selain itu, selama ini kinerja para anggota dewan juga belum menunjukan prestasi. Tahun ini, DPR menargetkan dapat menyusun 70 undang-undang, tetapi faktanya  pada akhir Agustus ini, baru sekitar tujuh undang-undang yang dirampungkan.
Para anggota Dewan saat ini berkantor di ruangan seluas 32 meter persegi. Jika gedung baru selesai, ruang untuk setiap anggota Dewan  akan bertambah menjadi 116 meter persegi. Diperkirakan dalam ruang itu akan diisi oleh seorang anggota DPR, seorang asisten pribadi dan lima staf ahli.
Gedung tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti kolam renang dan spa.


Referensi :          www.antaranews.com
                                www.republika.co.id
                                www.voanews.com
                                www.detiknews.com

1 komentar:

  1. sebagai orang Indonesia saya sangat malu karena hutang-hutang Luar Negeri saja belum begitu LUNAS tapi kenapa DPR hanya memikirkan jabatannya tanpa peduli terhadap rakyat.

    * sebenarnya apa fungsi Dewan Perwakilan Rakyat???
    * apa peranan Dewan Perwakilan Rakyat??????
    * apakah DPR hanya berdiri sendiri tanpa Rakyat???
    * siapakah yang menggangkat seseorang untuk menjadi DPR?????

    BalasHapus