text

Selamat Datang di ferry's site

Kamis, 18 November 2010

Free Sex Di kalangan Remaja

Free sex atau seks bebas menjadi hal yang sangat biasa bagi kalangan remaja saat ini. Tanpa merasa malu mereka meminta pasangannya untuk melakukan hal itu, hal yang sebenarnya dianggap tabu oleh masyarakat sekitar. Bukan hanya wanita dewasa (> 20 tahun) saja yang melakukannya, namun sekarang kalangan remaja SMP-SMA sudah melakukannya walaupun hanya satu kali. Kita juga tidak tahu lagi berapa jumlah wanita dan pria yang masih perawan dan masih perjaka, karena tidak sedikit masyarakat di Indonesia telah melakukan seks bebas.

Pergaulan adalah faktor yang paling banyak yang dialami oleh remaja pada umumnya. Pergaulan mereka yang luas, otomatis mereka juga memperoleh banyak masukan dari teman-temannya. Contohnya, pasangan yang tidak pernah melakukan seks akan dianggap tidak modern (norak/kuno) oleh teman-temanya (yang sudah pernah melakukan sesk bebas).
Mereka yang terus didoktrin/dipengaruhi dan diperkenalkan bahwa seks itu mengasyikan, mengenakkan dan harus dicoba.

Mereka melakukan seks bebas biasanya hanya didasari rasa ikut-ikutan saja, coba-coba, tidak enak dengan teman-temannya dan tidak ingin dibilang kuno. Padahal seks diluar nikah itu sangat merugikan, apalagi bagi pihak perempuan. Banyak wanita yang merasa dirinya sudah tidak berharga lagi jika sudah tidak perawan.

Merekapun tak segan-segan memperkenalkan permainan seks yang aman, seperti memakai alat pengaman (kondom) dan sebagainya. Mereka terus mempengaruhi bahwa melakukan seks dengan aman akan terhindar dari penyakit kelamin dan kehamilan. Akhirnya membuat mereka hilang kepercayaan diri mereka sehingga perlahan-lahan mereka terjerumus kedalam seks bebas.

Padahal pengaman seks (kondom) tidak 100% aman terhindar dari kehamilan, mungkin iya 100% aman terhindar dari penyakit. Bagaimana jika wanita itu hamil diluar nikah, mungkin akan selesai masalah jika si pria mau bertanggunjawab. Tapi bagaimana jika si pria lepas tanggungjawab? Bagaimana dengan nasib si calon bayi? Alhasil tidak sedikit wanita yang melakukan aborsi (menggugurkan kandungan), namun juga ada wanita yang tetap mempertahankan si calon bayi tapi dengan resiko menjadi terkucilkan.

Begitu juga dengan remaja yang tidak memakai pengaman (banyak yang tidak suka memakai pengaman) dan sering berganti-ganti pasangan, penyakit pun mendera mereka. Dari mulai penyakit kelamin sampai HIV/AIDS yang gak ada obatnya.
Jadi sekali lagi, Siapa yang rugi??? Kalian bukan!!!

Padahal seharusnya remaja peka akan masalah ini, dan melihat untung ruginya. Jadi mereka tidak akan merasakan kenikmatan sesaat dengan penyesalan seumur hidup. Artikel yang aku tulis ini mudah-mudahan dapat memberi masukan pada kalian. Jika ada yang tidak berkenan dengan artikel ini, aku minta maaf. Kalo bisa beri komentar/masukan…

Kamis, 28 Oktober 2010

Berbagi Info di WartaWarga

Perkembangan berita saat ini begitu cepat, setiap detik pasti ada berita baru. Maka dari itu kita tidak boleh ketinggalan berita. Untuk memecahkan masalah di atas, para mahasiswa Gunadarma di berikan wahana untuk bisa saling berbagi berita terbaru. Wahana tersebut diberi nama wartawarga (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/).

Di wartawarga.gunadarma.ac.id ini para mahasiswa bisa saling berbagi berita atau hanya sekedar membaca berita. Mahasiswa yang sering menulis atau mempublish tulisannya di wartawarga dijanjikan akan mendapat nilai tambah pada mata kuliah softskill. Setiap mahasiswa yang mempublish tulisannya akan terlihat pada portofolio mahasiswa tersebut. Jadi tidak hanya sekedar berbagi berita tapi mahasiswa juga akan mendapatkan nilai tambah. Asyik bukan…???

Ayolah para mahasiswa Gunadarma University bersama-sama kita kembangkan bakat menulis kita. Jangan kita sia-siakan fasilitas yang telah disediakan kampus kita.

Selasa, 19 Oktober 2010

Indomie Beracun......???



Indonesia adalah ‘negeri Indomie’. Santer benar pemberitaan soal penarikan mi instan itu di Taiwan karena diyakini mengandung zat pengawet bahan pembuat kosmetik bernama nipagin atau methyl p-hydroxybenzoate. Kenyataannya, di Tanah Air Indomie tetap laris manis.
                Setidaknya, dari sekian banyak warga yang diwawancarai VIVAnews.com—apakah itu pemilik warung maupun konsumen--rata-rata mengaku tak terpengaruh dengan isu tersebut. Terkhusus, mereka yang berada di kalangan ekonomi bawah.  
                Pemerintah Indonesia sudah langsung bereaksi keras menanggapi pengumuman  Food and Drugs Administration Department of Health Taiwan itu; bahwa dua bahan kimia yang terkandung dalam produk Indomie hanya cocok untuk bahan pembuat kosmetik. Begitu menerima laporan soal kasus itu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih langsung memerintahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memeriksa ulang. Hasilnya, BPOM mengumumkan: Indomie aman dikonsumsi.
                'Produk Indomie di Indonesia yang terdaftar sudah memenuhi syarat dan aman,' ungkap Kepala BPOM Kustantinah kepada Kompas.com,- Senin (11/10/2010). Kustantinah menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan apakah Indomie yang beredar di Taiwan sama dengan yang dipasarkan di Indonesia.
                Sementara itu, PT Indofood Consumer Brand Product Sukses Makmur Tbk (ICBP) menegaskan, produk mi instan yang diproduksi telah memenuhi standar internasional. Baik produk yang dikonsumsi di dalam negeri maupun yang diekspor ke luar negeri.
                Disaat masih ada perdebatan apaka benar Indomie mengandung Zat Berbahaya atau tidak, kita sebagai masyarakat umum sebaiknya menyikapi dengan bijak. Tak ada salahnya kita mengurangi mengkonsumsi mie instan. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Seperti yang dijelaskan Kustantinah, zat pengawet nipagin itu berada dalam kecap yang merupakan bagian dari mi instan, utamanya mi goreng. Jika dikonsumsi berlebihan, memang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan risiko penyakit berat seperti kanker. "Apapun yang terkandung di dalamnya, bila dikonsumsi berlebihan akan berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.

Sabtu, 16 Oktober 2010

Rencana PSSI untuk memajukan sepakbola di Indonesia


Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disingkat PSSI, adalah organisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo.
PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala Indonesia. Ketua umumnya saat ini adalah Nurdin Halid yang sempat diusulkan untuk diganti karena tersandung masalah hukum.
Setelah sekian lama PSSI berdiri, sepakbola di Indonesia sampai sekarang masih belum mendapat kemajuan. Oleh karena itu, PSSI melalui Badan Tim Nasional (BTN) ingin melakukan usaha untuk memajukan sepakbola di Indonesia. Salah satunya dengan mengundang tim-tim kelas dunia untuk melakukan pertandingan persahabatan melawan tim Nasional Indonesia.
Setelah berhasil mendatangkan Tim Nasional Uruguay, kini BTN ingin kembali mengundang tim-tim kelas dunia seperti  Hongkong, China, Korea Utara, Paraguay, dan Pantai Gading. Dimana 3 negara terakhir merupakan peserta piala dunia 2010.
Selain melakukan pertandingan persahabatan dengan tim-tim dunia, PSSI juga melakukan usaha untk memajukan sepakbola di Indonesia dengan Naturalisasi pemain. Disebut-sebut 5 calon pemain  yang akan di Naturalisasi berkasnya sudah masuk ke Kemenpora. 5 pemain tersebut ialah Jhonny Rudolf Van Beukering (Belanda), Raphael Guilermo Eduardo (Belanda), Christian Gonzales (Uruguay), dan Kim Jeffrey Kurniawan (Jerman), dan David Ririhena (Belanda). Selain 5 pemain tersebut, BTN juga akan bertolak ke Belanda untuk menjaring pemain-pemain keturunan Indonesia yang bersedia membela Merah Putih. Dalam misi ini, BTN akan melibatkan pelatih timnas, Alfred Riedl.
Menurut data yang dikantongi BTN, di Belanda terdapat setidaknya 20 pemain yang punya garis keturunan Indonesia. Namun jumlah itu kemungkinan bakal bertambah mengingat masih banyak pemain yang belum terpantau.
Semoga saja dengan usaha PSSI ini sepakbola di Indonesia bias lebih maju lagi dan mendapat hasil yang memuaskan. Kita berdoa bersama demi kemajuan sepakbola di Indonesia.

Referensi :          www.vivanews.com
                                www.id.wikipedia.org
               

Senin, 27 September 2010

Ancaman Terorisme Di Indonesia


Terorisme di Indonesia merupakan terorisme yang dilakukan oleh kelompok militan Jemaah Islamiyah yang berhubungan dengan al-Qaeda ataupun kelompok militan yang menggunakan ideologi serupa dengan mereka. Sejak tahun 2002, beberapa "target negara Barat" telah diserang. Korban yang jatuh adalah turis Barat dan juga penduduk Indonesia. Terorisme di Indonesia dimulai tahun 2000 dengan terjadinya Bom Bursa Efek Jakarta, diikuti dengan empat serangan besar lainnya, dan yang paling mematikan adalah Bom Bali 2002.
Setelah itu banyak tindakan Terorisme yang terjadi di Indonesia. Pada tahun 2003 tepatnya tanggal 5 Agustus terjadi pengeboman yang  menghancurkan sebagian Hotel JW Marriott. Sebanyak 11 orang meninggal, dan 152 orang lainnya mengalami luka-luka.
Setahun kemudian terjadi lagi pengeboman di Kedubes Australia, tanggal 9 September 2004 Ledakan besar terjadi di depan Kedutaan Besar Australia. 5 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Ledakan juga mengakibatkan kerusakan beberapa gedung di sekitarnya seperti Menara Plaza 89, Menara Grasia, dan Gedung BNI.
Pada 1 oktober 2005 terjadi pengeboman kembali di Bali yang sering disebut Bom Bali II. Sekurang-kurangnya 22 orang tewas dan 102 lainnya luka-luka akibat ledakan yang terjadi di R.AJA's Bar dan Restaurant, Kuta Square, daerah Pantai Kuta dan di Nyoman Café Jimbaran.
Setelah cukup lama tidak ada ancaman terorisme, pada tahun 2009 kembali tindakan terorisme dilakukan, pada tanggal 17 Juli 2009 Dua ledakan dahsyat terjadi di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, Jakarta. Ledakan terjadi hampir bersamaan, sekitar pukul 07.50 WIB.
Saat ini, aksi terorisme masih banyak di lakukan. Sebut saja Latihan di Aceh yang belum lama ini di lakukan. Dan saat ini tindakan terorisme sepertinya berubah tindakannya. Sudah tidak lagi menggunakan Bom melainkan langsung menggunakan senjata api. Seperti yang di lakukan di Medan, para terorisme merampok Bank CIMB Niaga dengan menggunakan persenjataan lengkap.
Kepolisian juga harus mewaspadai serangan teroris yang lebih besar. Serangan ke Markas Polisi Sektor (Mapolsek) Hamparan Perak, Sumatra Utara, merupakan dendam sekaligus latihan serangan ke target yang lebih besar.


Referensi :          www.mediaindonesia.com
                                www.id.wikipedia.org

Konflik Pembangunan Gedung Baru DPR


Jakarta - Rencana DPR yang akan membangun gedung senilai Rp 1,6 trilliun terus menuai kritik. Dibandingkan dengan kantor Presiden atau Wakil Presiden nilai tersebut terlalu mahal.
"Itu terlalu mewah lah," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla usai memimpin Apel Siaga Lebaran 2010 PMI di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (5/9/2010).
Namun, menurut Ketua DPR RI Marzuki Alie, di Gedung DPR RI, di Jakarta, Kamis (16/9), mengatakan bahwa kajian ulang yang diminta dilakukan kepada tim teknis, yakni hanya evaluasi terhadap rencana anggaran yang dinilai sebagian anggota dewan terlalu mahal.
"Rencana pembangunan gedung baru DPR tetap akan dilanjutkan. DPR hanya akan melakukan evaluasi terhadap anggarannya," kata Marzuki Alie.
Hal ini membuat sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Penegak Citra DPR, pada hari Rabu melakukan aksi di depan gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta. Dalam aksinya tersebut, mereka memprotes rencana pembangunan gedung baru DPR sebesar 1,6 trilyun rupiah.
Sejumlah LSM tersebut diantaranya adalah Indonesia Corruption Watch (ICW) dan Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia.
Menurut Peneliti dari ICW, Illian Deta Sari, pembangunan gedung baru untuk para anggota DPR ini sangat tidak pantas, apalagi saat ini kondisi masyarakat Indonesia masih memprihatinkan dimana pengangguran dan kemiskinan masih sangat tinggi.
Menurut Illian, dana pembangunan gedung DPR sebesar 1,6 trilliun rupiah ini dapat digunakan untuk membangun 12.000 sekolah dan membiayai jaminan kesehatan masyarakat sebanyak 22 juta penduduk miskin.
“Gedung sekolah yang ambruk masih ratusan ribu. Masih banyak pula anak-anak yang mati busung lapar, mati kelaparan, tidak dapat mengakses pendidikan, kesehatan. Tapi mengapa anggaran yang seharusnya bisa untuk kesejahteraan masyarakat digunakan untuk hal yang tidak mendesak seperti ini,” ungkap Illian.
Selain itu, selama ini kinerja para anggota dewan juga belum menunjukan prestasi. Tahun ini, DPR menargetkan dapat menyusun 70 undang-undang, tetapi faktanya  pada akhir Agustus ini, baru sekitar tujuh undang-undang yang dirampungkan.
Para anggota Dewan saat ini berkantor di ruangan seluas 32 meter persegi. Jika gedung baru selesai, ruang untuk setiap anggota Dewan  akan bertambah menjadi 116 meter persegi. Diperkirakan dalam ruang itu akan diisi oleh seorang anggota DPR, seorang asisten pribadi dan lima staf ahli.
Gedung tersebut nantinya juga akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti kolam renang dan spa.


Referensi :          www.antaranews.com
                                www.republika.co.id
                                www.voanews.com
                                www.detiknews.com