text

Selamat Datang di ferry's site

Jumat, 03 Juni 2011

Manusia dan Harapan

Didalam hidup manusia pasti mempunyai harapan yang diingikannya. Banyak harapan yang mungkin saja bisa tercapai tetapi banyak harapan yang hanya menjadi angan-angan karena harapannya tidak tersampaikan. Manusia yang tidak mempunyai harapan itu manusia yang hidupnya tidak bahagia, kenapa saya bilang seperti itu. Karena seseorang pastilah mempunyai harapan-harapan yang baik bagi kehidupannya di masa mendatang dan berusaha mewujudkan harapannya agar terkabul, tidak mungkin atau sungguh tidak wajar seseorang mengharapkan yang tidak baik bagi dirinya, tidak mungkin dia mempunyai harapan besok ia akan meninggal atau ia mengharapkan bahwa dia akan menjadi orang yang gagal dalam pekerjaannya, pastilah ia berharap hidupnya panjang dan akan menjadi orang sukses di kemudian hari.

Manusia dan Kegelisahan

Gelisah adalah perasaan yang tidak tenteram, hatinya selalu tidak tenang memikirkan hal-hal yang membuatnya cemas, khawatir dan tidak sabar. Perasaan gelisah sering dirasakan oleh seseorang yang tidak percaya diri. Sebagai contoh, gelisah menunggu hasil ujian dibagikan oleh dosen. Seandainya dia percaya diri karena sudah belajar di waktu sebelumnya seharusnya dia hanya tinggal berdoa semoga nilai ujiannya baik dan memuaskan. Salah satu faktor yang juga membuat kita gelisah adalah lupa atau lalai dalam mengerjakan sesuatu, sehingga hasil yang nanti akan kita dapatkan tidak menentu.

Manusia dan Tanggung Jawab

Sebagai seorang manusia yang diberi akal dan pikiran oleh Tuhan Yang Maha Esa, kita seharusnya dapat mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan karena semua hal yang diperbuat ada tanggung jawabnya sendiri. Tanggung jawab adalah keadaan dimana kita wajib menanggung apa yang kita lakukan untuk segala sesuatunya. Baik dalam hal pekerjaan, pergaulan dan juga kepada keluarga bahkan tanggung jawab kepada Tuhan.
Sebagai contoh tanggung jawab akan pekerjaan kita adalah mengerjakan apa yang harus dikerjakan dan jika kita melakukan kesalahan dalam melakukan pekerjaan itu kita harus berani menghadapi apa yang akan kita dapatkan misalnya diberikan surat peringatan atau teguran oleh atasan.

Manusia dan Pandangan Hidup

Saat kecil kita sering ditanya apa cita-cita kita saat kita besar nanti. Cita-cita sendiri adalah suatu harapan atau keinginan yang akan kita capai di masa depan. Cita- cita sendiri tidak akan datang dengan sendirinya jika kita tidak berusaha untuk mendapatkanya. Butuh usaha yang keras dan ketekunan untuk dapat apa yang kita inginkan di masa depan nantinya. Cita - cita yang tidak dapat diwujudkan adalah angan-angan. Jangan sampai aap yang kita harapkan hanya mejadi angan-angan saja, ada perjuangan untuk mendapatkan cita-cita. Misalnya saja menjadi dokter, akan perlu usaha yang keras untuk itu. harus masuk kuliah kedokteran dan belajar dengan tekun untuk lulus dan menjadi dokter.

Manusia dan Keadilan

Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Setiap manusia punya rasa adil, adil terhadap dirinya sendiri juga orang lain. Tetapi terkadang menentukan bahwa kita itu adil atau tidak sangat sulit, saat kita merasa adil atas apa yang kita lakukan tetapi belum tentu orang lain menganggap kita adil. Keadilan yang sebenarnya adalah keadilan Tuhan Yang Maha Esa.
Keadilan sangat dekat dengan kejujuran. Jujur sendiri adalah kenyataan yang benar-benar ada sesuai dengan faktanya. Jujur juga sangat sulit untuk dilakukan, mungkin hanya mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilaksakan. contohnya saja, jika kita mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau dengan kata lain mencuri, kita tidak akan mungkin bersikap jujur kepada orang lain bahwa kita mencuri, pastilah kita akan berkata bohong agar tidak mendapat hukuman.

Manusia dan Penderitaan

Setiap manusia pada umumnya tidak pernah merasa puas akan hal yang ia dapatkan. Jika suatu hal sudah tercapai, pastilah ia akan berusaha lagi untuk mendapatkan apa yang ia mau. Jika perasaan manusia ini tidak diimbangi dengan ilmu agama, pastilah manusia menjadi orang yang serakah. Agama manapun tidak aka pernah mengajarkan keburukan untuk umatnya, pastilah mengajarkan bagaimana patuh kepada Tuhan Yang Maha Esa dan menjauhi larangannya. Dan yang pasti juga, manusia diajarkan untuk tidak berlebihan dalam berpenampilan dan mengajarkan untuk selalu merasa bersyukur akan apa yang telah diberikanNya.

Manusia dan Keindahan

Tuhan Yang Maha Esa menciptakan seluruh makhluknya dengan segala kesempurnaanNya. Manusia itu sendiri diciptakan dengan kelebihan tersendiri, begitu juga dengan keindahan fisiknya. Manusia mempunyai rasa keindahan tersendiri baik itu keidahan  untuk seni atau karya yang buat manusia, atau keindahan yang ada dilangit dan bumi atau keindahan lainnya.Manusia memiliki rasa keindahan cenderung relatif, karena itu merupakan pendapat dalam diri kita yang tidak mungkin sama dengan orang lain. Seni merupakan suatu keindahan yang dibuat dari manusia untuk dinikmati sendiri atau dinikmati  bersama.
Sebagai contoh dalam sebuah pameran lukisan, bagi orang yang tidak mengerti makna dibalik lukisan itu maka ia akan merasa biasa saja, bukan berarti lukisan itu tidak indah, tapi hanya dia melihat tidak ada nilai lebih pada lukisan tersebut. Lain halnya jika ia mengerti makna dari pelukis yang tersirat, maka ia akan merasa lukisan itu begitu indah dan mempunyai makna yang sangat dalam yang dilukiskan oleh pelukisnya.

Manusia dan Cinta Kasih

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang bisa merasakan. Sebuah anugrah yang tidak ada terbayangkan, karena sebuah rasa sangatlah indah untuk dinikmati. Manusia mempunyai perasaan tentang cinta kepada Tuhan, kepada sesamanya dan juga cinta kepada makhluk lain, seperti bintang dan alam sekitar. Manusia yang mencintai Tuhannya pasti akan selalu taat kepada perintah dan ajaranNya. Selalu berdoa saat memulai aktifitas dan mengingatnya di setiap saat. Sedangkan manusia yang mempunyai cinta kasih kepada sesamanya sangat besar maknanya. Salah satu bukti manusia yang cinta terhadap sesamanya adalah manusi yang rela berkorban untuk orang yang dicintainya. Cinta orang tua terhadap anaknya, ataupun sebaliknya cinta anak kepada kedua orang tua yang telah melahirkan dan membesarkannya. Seorang ibu yang rela mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan seorang anak adalah bukti cinta kasih yang paling hebat yang diberikan orang tua, karena memperjuangkan hidupnya demi melahirkan anak yang dikandungnya. Tidak hanya cinta kepada orang tua, kita juga bisa merasakan cinta kasih kepada lawan jenis ataupun kepada sanak saudara kita bahkan kepada teman-teman kita .
Manusia yang juga mencintai makhluk lain ciptaan Tuhan adalah bukti, bahwa rasa cinta kasih begitu luas. Manusia yang mencitai binatang akan senantiasa memelihara bintang kesayangannya, walaupun sakit ia akan tetap merawat dan menjaganya seperti menjaga apa yang ia cintai. Selain kepada bintang manusia yang cinta terhadap lingkungan juga aka selalu menjaga lingkungannya agar tetap bersih dan nyaman sehingga lingkungan kita menjadi indah.
Oleh karena itu kita bersyukur, karena kita dapat merasakan perasaan cinta kasih yang begitu besar kepada siapa saja .

Manusia dan Kesusastraan

Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan pikiran untuk berhubungan dengan sekitarnya. Untuk saling berinteraksi dengan sesama, manusia membutuhkan suatu alat komunikasi, yaitu bahasa.
Dengan menggunakan bahasa juga, sesama manusia bisa saling bertukar informasi. Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran, manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk, dan juga dapat memperkaya ilmu pengetahuan.
Di dalam sastra, manusia juga berperan penting dalam membudayakan sebuah bahasa, dan tidak hanya bahasa saja, tapi sastra lain seperti drama dan teater. Diperlukan keahlian yang khusus untuk dapat memainkan peran yang baik menggunakan bahasa yang baik pula. Sastra juga termasuk seni yang bisa dikembangkan dengan baik oleh manusia yang berkreatif. Tanpa adanya manusia, sastra pun tidak akan pernah muncul, karena sastra berakar dari kepribadian seorang manusia itu sendiri.
Seperti contohnya, teater yang menceritakan tentang sebuah kisah, maka manusia dituntut untuk dapat memainkan peran yang diperagakan agar dapat terasa apa yang dicerikan itu, padahal cerita tersebut hanya karangan atau bahkan imajinasi dari pengarang . Tapi dengan adanya manusia yang memerankan peran yang dimaksud dengan menjiwai karekternya masing-masing, kita dapat merasakan dan juga ikut masuk ke dalam cerita tersebut.
Oleh karena itu, manusia dan kebudayaan akan tetap saling berdampingan karena sudah menjadi rasa tersendir bagi kehidupan manusia.

Hubungan Manusia dengan Kebudayaan

Secara umum pengertian kebudayaan adalah merupakan jalan atau arah didalam bertindak dan berfikir untuk memenuhi kebutuhan hidup baik jasmani maupun rohani.

Manusia dan kebudayaan pada hakekatnya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir semua tindakan dari seorang manusia itu adalah merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai
1) penganut kebudayaan,
2) pembawa kebudayaan,
3) manipulator kebudayaan, dan
4) pencipta kebudayaan.

Disamping itu, kebudayaan manusia itu menciptakan suatu keindahan yang biasa kita sebut dengan suatu seni. Keindahan/seni dibutuhkan oleh setiap manusia agar kehidupan yang dijalaninya menjadi indah sentosa.
Manusia dan keindahan/seni memang tak bisa dipisahkan sehingga diperlukan pelestarian bentuk keindahan yang dituangkan dalam berbagai bentuk kesenian (seni rupa, seni suara maupun seni pertunjukan) yang nantinya manjadi bagian dari kebudayaannya yang dapat dibanggakan dan mudah-mudahan terlepas dari unsur politik.