Perkembangan berita saat ini begitu cepat, setiap detik pasti ada berita baru. Maka dari itu kita tidak boleh ketinggalan berita. Untuk memecahkan masalah di atas, para mahasiswa Gunadarma di berikan wahana untuk bisa saling berbagi berita terbaru. Wahana tersebut diberi nama wartawarga (http://wartawarga.gunadarma.ac.id/).
Di wartawarga.gunadarma.ac.id ini para mahasiswa bisa saling berbagi berita atau hanya sekedar membaca berita. Mahasiswa yang sering menulis atau mempublish tulisannya di wartawarga dijanjikan akan mendapat nilai tambah pada mata kuliah softskill. Setiap mahasiswa yang mempublish tulisannya akan terlihat pada portofolio mahasiswa tersebut. Jadi tidak hanya sekedar berbagi berita tapi mahasiswa juga akan mendapatkan nilai tambah. Asyik bukan…???
Ayolah para mahasiswa Gunadarma University bersama-sama kita kembangkan bakat menulis kita. Jangan kita sia-siakan fasilitas yang telah disediakan kampus kita.
Indonesia adalah ‘negeri Indomie’. Santer benar pemberitaan soal penarikan mi instan itu di Taiwan karena diyakini mengandung zat pengawet bahan pembuat kosmetik bernama nipagin atau methyl p-hydroxybenzoate. Kenyataannya, di Tanah Air Indomie tetap laris manis.
Setidaknya, dari sekian banyak warga yang diwawancarai VIVAnews.com—apakah itu pemilik warung maupun konsumen--rata-rata mengaku tak terpengaruh dengan isu tersebut. Terkhusus, mereka yang berada di kalangan ekonomi bawah.
Pemerintah Indonesia sudah langsung bereaksi keras menanggapi pengumuman Food and Drugs Administration Department of Health Taiwan itu; bahwa dua bahan kimia yang terkandung dalam produk Indomie hanya cocok untuk bahan pembuat kosmetik. Begitu menerima laporan soal kasus itu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih langsung memerintahkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk memeriksa ulang. Hasilnya, BPOM mengumumkan: Indomie aman dikonsumsi.
'Produk Indomie di Indonesia yang terdaftar sudah memenuhi syarat dan aman,' ungkap Kepala BPOM Kustantinah kepada Kompas.com,- Senin (11/10/2010). Kustantinah menjelaskan, pihaknya belum dapat memastikan apakah Indomie yang beredar di Taiwan sama dengan yang dipasarkan di Indonesia.
Sementara itu, PT Indofood Consumer Brand Product Sukses Makmur Tbk (ICBP) menegaskan, produk mi instan yang diproduksi telah memenuhi standar internasional. Baik produk yang dikonsumsi di dalam negeri maupun yang diekspor ke luar negeri.
Disaat masih ada perdebatan apaka benar Indomie mengandung Zat Berbahaya atau tidak, kita sebagai masyarakat umum sebaiknya menyikapi dengan bijak. Tak ada salahnya kita mengurangi mengkonsumsi mie instan. Jangan terlalu banyak mengkonsumsi mie instan. Seperti yang dijelaskan Kustantinah, zat pengawet nipagin itu berada dalam kecap yang merupakan bagian dari mi instan, utamanya mi goreng. Jika dikonsumsi berlebihan, memang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan risiko penyakit berat seperti kanker. "Apapun yang terkandung di dalamnya, bila dikonsumsi berlebihan akan berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia, disingkat PSSI, adalah organisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo.
PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala Indonesia. Ketua umumnya saat ini adalah Nurdin Halid yang sempat diusulkan untuk diganti karena tersandung masalah hukum.
Setelah sekian lama PSSI berdiri, sepakbola di Indonesia sampai sekarang masih belum mendapat kemajuan. Oleh karena itu, PSSI melalui Badan Tim Nasional (BTN) ingin melakukan usaha untuk memajukan sepakbola di Indonesia. Salah satunya dengan mengundang tim-tim kelas dunia untuk melakukan pertandingan persahabatan melawan tim Nasional Indonesia.
Setelah berhasil mendatangkan Tim Nasional Uruguay, kini BTN ingin kembali mengundang tim-tim kelas dunia seperti Hongkong, China, Korea Utara, Paraguay, dan Pantai Gading. Dimana 3 negara terakhir merupakan peserta piala dunia 2010.
Selain melakukan pertandingan persahabatan dengan tim-tim dunia, PSSI juga melakukan usaha untk memajukan sepakbola di Indonesia dengan Naturalisasi pemain. Disebut-sebut 5 calon pemain yang akan di Naturalisasi berkasnya sudah masuk ke Kemenpora. 5 pemain tersebut ialah Jhonny Rudolf Van Beukering (Belanda), Raphael Guilermo Eduardo (Belanda), Christian Gonzales (Uruguay), dan Kim Jeffrey Kurniawan (Jerman), dan David Ririhena (Belanda). Selain 5 pemain tersebut, BTN juga akan bertolak ke Belanda untuk menjaring pemain-pemain keturunan Indonesia yang bersedia membela Merah Putih. Dalam misi ini, BTN akan melibatkan pelatih timnas, Alfred Riedl.
Menurut data yang dikantongi BTN, di Belanda terdapat setidaknya 20 pemain yang punya garis keturunan Indonesia. Namun jumlah itu kemungkinan bakal bertambah mengingat masih banyak pemain yang belum terpantau.
Semoga saja dengan usaha PSSI ini sepakbola di Indonesia bias lebih maju lagi dan mendapat hasil yang memuaskan. Kita berdoa bersama demi kemajuan sepakbola di Indonesia.