Pemanfaatan Bahasa Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu ilmiah, semi ilmiah dan non ilmiah. dalam sebuah penulisan ilmiah
kita harus mengikuti aturan atau tata cara yang ada. Agar penulisan yang
disampaikan berkesan berisi dan mempunyai bobotnya, dan kata-katannya pun
sopan, jelas dan bisa cepat dimengerti pembaca.
- Tataran Ilmiah
Bahasa
indonesia dalam tataran ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi yang
dikomunikasikan lewat bahasa yang tinggi dan menyajikan fakta dengan metode
penulisan yang benar. Biasanya dipakai dalam pembuatan karya ilmiah dan dapat
dibuktikan kebenarannya karena isinya merupakan pembahasan dari suatu
penelitian yang objektif.
Sebuah
karya tulis ilmiah merupakan hasil rangkaian gagasan yang merupakan hasil
pemikiran, fakta, peristiwa, gejala dan pendapat. Penyampaian karya ilmiah
bukan hanya mengekspresikan pikiran saja tetapi menyampaikan hasil penelitian.
Karya ilmiah memilki tiga ciri :
1. Harus tepat dan tunggal makna, tidak
remang nalar atau mendua makna.
2. Harus secara tepat mendefinisikan
setiap istilah, sifat, dan pengertian yang digunakan, agar tidak menimbulkan
kerancuan atau keraguan.
3. Harus singkat, berlandaskan ekonomi biasa.
Contoh wacana Ilmiah :
AIDS
AIDS (Acquired Immune Deficiency
Syndrome) adalah nama penyakit yang berarti sindroma dapatan penurunan
kekebalan tubuh. Ada pula yang menyebutkan sebagai penyakit kurus karena
penderitanya memang sangat kurus. Sebagai sindroma, gejala AIDS sangat banyak,
antara lain diare lebih dari sebulan, demam lebih dari sebulan, dan menurunnya
berat badan secara cepat. Dari ketiga gejala tersebut, yangterpenting adalah
gejala menurunya berat badan. Tanda-tanda lain antara lain batuk lebih dari 2 minggu,
pembengkalan kelenjar (di ketiak,leher,dan selangkangan), sakit kepala hebat
dengan leherkaku, bengkak-bengkak cokelat tua yang cepat menyebar di kulit dan
lain-lain.
AIDS disebabkan oleh virus yang hidup
dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Virus ini merusak system kekebalan tubuh
sehingga tubuh tidak mampu lagi membentengi badan dari serangan berbagai penyakit.
Setelah virus ini berada di dalam tubuh, ia bisa berada di sana bertahun-tahun
sebelum mulai membuat orang itu sakit. Siapa saja bisa terkena AIDS, tidak
peduli umur, suku, pekerjaan, maupun orientasi seksualnya, apabila seseorang
pernah berhubungan seks dengan orang yang membawa virus AIDS,
disuntik/menyuntik diri dengan jarum kotor, atau memperoleh transfuse darah
yang terkontaminasi virus AIDS, maka ia juga dapat terkena AIDS. Begitu pula
dengan bayi yang ibunya membawa virus AIDS.
Ada tiga cara penularan AIDS pada bayi
yaitu ketika janin masih di dalam kandungan, pada saat dilahirkan yang penuh
darah, dan melalui Air Susu Ibu. Meskipun begitu, tetap lebih baik menyusui dengan
ASI daripada susu bubuk (baik karena kemungkinan tertulari AIDS secara
matematis hanya 50%, maupun karena ASI mengandung banyak zat yang berguna bagi
kekebalan bayi).
Dari semua kasus penderita AIDS yang
berhasil sembuh, ada hal-hal penting yang bisa ditarik. Pertama, memang virus
HIV sebagai penyebab utama, tapi juga bergantung pada kondisi fisik dan psikis
masing masing korban. Kedua, mereka yang berhasil lolos dari maut adalah mereka
yang secara sadar mengubah gaya hidupnya menjadi lebih positif.
- Tataran Semi Ilmiah
Wacana semi
ilmiah adalah tulisan yang berisi informal faktual, yang diungkapkan dengan
bahasa semiformal, tetapi tidak sepenuhnya berdasarkan fakta karena terdapat
pendapat dari penulis. Oleh karenanya karakteristik
wacana semi ilmiah berada di antara ilmiah dan non
ilmiah. Jenis-jenis wacana semi ilmiah : Artikel, Editorial, Opini, Feuture,
reportase.
Contoh
wacana Semi Ilmiah :
BERMUSIK, UPAYA MENGHENTIKAN TAWURAN
ANTAR PEMUDA
Pemuda Johar
Baru menggelar festival musik bertajuk “jembatan Besi #2”, didepan kantor
kecamatan Johar Baru. Langka ini sekaligus jadi upaya untuk menyediakan wadah
bagi pemdua agar merak tidak lagi terlibat tawuran.
Ada 20 group
band, yang beranggotakan pemud setempat, tampil di festival ini sebelumnya,
kegiatan serupa bertajuk “Jembatan Besi 1” dilakukan di kelurahan Kampung Rawa,
kecamatan Johar Baru. Kali ini, lingkup acara diperluas hingga tingkat
kecamatan. Acara diadakan mulai pukul 08.00 hingga pukul 17.00.
Fesival ini
diadakan sebagai wadah kreatif bagi pemuda Johar Baru. Namun selama ini potensi
tersebut tidak terfasilitasi sehingga tenggelam.
“kalau potensi
pemdua tidak terwadahi, mereka akhirnya menghabiskan eaktu ningkring di jalan.
Buntutnya, mereka gampang diajak tawuran. Namun kalau ada wadah seperti
bermusik, mereka bisa menyalurkan potesi tersebut.”
Selain
bermusik, potensi yang juga tumbuh di kalangan pemuda antara lain tari, baca
puisi, mebuat kerajinan tangan dan olahraga.
Sebagai
kegiatan berkelanjutan, harapan banyak pihak yang terlibat untuk menghentikan
tawuran di Johar Baru. Keterlibatan itu bisa dilakukan dengan membantu
penyediaan tenaga, peralatan, atau tempat yang dibutuhkan para pemuda untuk
berkegiatan.
Penyelenggaraan
kegiatan juga dilakukan secara sederhana. Untuk membuat panggung musik, lengkap
dengan sistem tata suara dan tenda penonton, panitia mengajukan dana 14 juta.
Festyival musik
kemarin juga dekemas bersama dengan acara pengobatan gratis dan pembuatan KTP
keliling.
Fauzi mengakui,
masyarakat adalah pihak yang paling bisa mencari penyelesaian terbaik untuk
dirinya sendiri. Anak muda juga menjadi tumpuan untuk menyelesaikan persoalan
di lingkup mereka.
kompas,
minggu 30 Oktober 2011
- Tataran Non Ilmiah
Non ilmiah (fiksi) adalah tulisan yang
isinya berupa kisah rekaan, umumnya bersifat subyektif, persuasive, gaya
bahasannya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya konotatif dan popular,
tidak memuat hipotesis, penyajian dibarengi dengan sejarah yang ada, bersifat
imajinatif, situasi didramatisir.
Ciri-ciri
karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.
Contoh
Karangan Nonilmiah : Dongeng, cerpen, novel, drama, dan roman .
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar