text

Selamat Datang di ferry's site

Minggu, 01 Desember 2013

IP Address

Secara sederhana IP merupakan standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan internet. Agar jaringan intrenet ini berlaku semestinya harus ada aturan standard yang mengaturnya karena itu diperlukan suatu protokol internet. Namun secara lebih complicated definisi Internet Protocol adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork (internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP.

Protokol IP merupakan salah satu protokol kunci di dalam kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya. Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu, protokol ini juga tidak menjamin penyampaian data, tapi hal ini diserahkan kepada protokol pada lapisan yang lebih tinggi (lapisan transport dalam OSI Reference Model atau lapisan antar host dalam DARPA Reference Model), yakni protokol Transmission Control Protocol (TCP).


IP Address adalah sekelompok bilangan biner 32 bit yang di bagi menjadi 4 bagian yang masing–masing bagian itu terdiri dari 8 bit (sering disebut IPV4). Untuk memudahkan kita dalam membaca dan mengingat suatu alamat IP, maka umumnya penaman yang digunakan adalah berdasarkan bilangan desimal. Misalkan:

11000000.10101000.00001010.00000001
192 . 168 . 10 . 1

Sebelum menggunakan alamat IP, pertama-tama yang perlu kita ketahui adalah cara mengubah angka biner ke desimal dan sebaliknya.Cara yang termudah adalah dengan memperhatikan langkah-langkah di bawah ini. Setiap angka biner 1 bergantung pada posisinya didalam kelempok binernya ,memiliki nilai desimal tertentu seperti pada rangkaian di bawah ini.

Biner 1 1 1 1 1 1 1 1
Desimal 128 64 32 16 8 4 2 1

Angka biner 0 tentu memiliki nilai desimal 0 juga. Dengan menjumlahkan nilai-nilai desimal yang berkaitan maka kita dapat menghitung angka desimal dari satu kelompok angka biner. Contoh:

Angka biner:11001011
1 1 0 0 1 0 1 1
Desimal:128 64 0 0 8 0 2 1 203 128+64+0+0+8+0+2+1=203

Cara menghitung nilai biner dari angka desimal yang diketahui adalah dengan metode membagi angka desimal dengan angka 2, sambil memperhatikan hasil sisa pembagian. Contoh:
Desimal = 203
203 : 2 = 101 sisa 1
101 : 2 = 50 sisa 1
50 : 2 = 25 sisa 0
20 : 2 = 12 sisa 1
12 : 2 = 6 sisa 0
6 : 2 = 3 sisa 0
3 : 2 = 1 sisa 1
1 diketahui di posisi akhir 1

Dari pembagian diatas, angka biner adalah angka sisa yang dibaca dari bawah keatas yaitu 11001011. Seperti telah dijelaskan sebelumnya,Alamat IP terdiri dari atas 32 bit angka biner,yang ditulis dalam 4 kelompok,terdiri atas 8 bit (oktet) dengan di pisah oleh tanda titik. Contohnya seperti dibawah ini :

11000000.00010000.00001010.0000001

Atau dapat juga ditulis dalam bentuk 4 kelompok angka desimal (0-255) seperti contoh berikut :
192.16.10.1

Yang secara simbolik dapat dituliskan sebagai 4 kelompok angka sebagai berikut : w.x.y.z

Alamat IP terdiri atas dua bagian yaitu Network ID dan Host ID, dimana Network ID alamat dari jaringan, sedangkan Host ID menentukan alamat dari peralatan jaringan. Dalam contoh dibawah ini , alamat jaringan ( Network ID ) yang sering juga disebut juga Network address adalah 192.16.10.0 , sedangkan alamat IP dari masing-masing server dan workstation adalah 192.16.10.1 , 192.16.10.2, 192.16.10.3 dan 192.16.10.4. Beberapa jumlah kelompok angka yang termasuk Network ID dan berapa termasuk host ID , tergantung pada kelas dari alamat IP yang dipakai . kelas IP dibagi menjadi tiga kelas seperti dalam tabel berikut ini:

Kelas Network ID Host ID Defaut subnet mask :
w. x.y.z 255.0.0.0
w.x y.z 255.255.0.0
w.x.y Z 255.255.255.0

Oleh sebab itu, alamat IP dari masing-masing kelas harus dimulai dengan angka desimal tertentu pada oktet pertama. Kelas Range Jumlah Network Maksimum Jumlah host maksimum :
1-126 127 16777214
128-191 16384 65534
92-223 2097152 254

Disamping itu ada pula beberapa aturan tambahan yang perlu anda ketahui , yaitu:
• Angka 127 di oktet pertama digunakan untuk loopback Network
• ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1
• Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1

Alamat IP Privete
IANA (Internet Assigned Number Authority ) telah menentukan tiga blok alamat IP privete, yang dapat kita lihat pada tabel berikut :
Kelas Mulai Sampai Subnet mask
1.0.0.0 126.255.255.255 10/8 Prefix
172.16.0.0 172.31.255.255 172.16/12 Prefix
192.168.0.0 192.168.255.255 192.168/16 Prefix

Penggunaan IP private ini hanya digunakan dilingkungan secara unik dalam sebuah LAN atau beberapa jaringan yang sepakat menggunakanya sehingga dapat berkomunikasi satu dengan yang lain didalam jaringan intranetnya sendiri. Untuk menggunakan alamat IP private ini kita tidak perlu berkoordinasi dengan IANA atau dengan sebuah internet registry.

Broadcasting
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bit-bit dari Network ID dan Host ID tidak boleh semuanya berupa angka biner 0 dan 1. Apabila semua Network ID dan Host ID semuanya berupa angka biner 1, yang dapat ditulis sebagai 255.255.255.255, maka alamat ini disebut dengan flooded broadcast.

Jika host ID berupa angka biner 0, alamat IP ini menyatakan alamat Network dari jaringan yang bersangkutan, jika host ID semuanya berupa angka biner 1, maka alamat IP ini ditujukan bagi semua host didalam jaringan yang bersangkutan yang di pergunakan untuk mengirim pesan (broadcast) kepada semua host yang berada di dalam jaringan local contoh :
Alamat IP : 192.168.0.1
Subnetmask : 255.255.255.0
Dapat ditulis : 192.168.0/24

Subnetting
Subnetting adalah pembagian suatu kelompok alamat IP menjadi bagian-bagian yang lebih kecil lagi.tujuan dalam melakukan Subnetting ini adalah :
1. Membagi suatu kelas jaringan menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2. Menempatkan suatu host, apakah berada dalam suatu jariangan atau tidak.
3. Keteraturan
4. 3.1.Kelas A subnet :
11111111.00000000.00000000.00000000 (255.0.0.0)
5. 3.2.Kelas B subnet :
11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0)
6. 3.3.Kelas C subnet :
11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0)

Misal suatu jaringan dengan IP jaringan 192.168.10.0 ingin membagi menjadi 5 jaringan kecil (masing-masing 48 host) yang artinya harus dilakukan proses subnetting dalam jaringan tersebut langkah pertama yang harus kita lakukan adalah membagi IP jaringan tersebut masing-masing subnet mempunyai 49 alamat IP (masing-masing diambil 2 untuk IP broadcast dan IP network). Berikut adalah pengelompokan dari jaringan-jaringan tersebut :
1. 192.168.10.0 – 192.168.10.50 digunakan oleh jaringan 1
2. 192.168.10.51 – 192.168.10.101 digunakan oleh jaringan 2
3. 192.168.10.102 – 192.168.10.152 digunakan oleh jaringan 3
4. 192.168.10.153 – 192.168.10.203 digunakan oleh jaringan 4
5. 192.168.10.204 – 192.168.10.224 digunakan oleh jaringan 5

Pembagian Kelas IP
Pembagian kelas-kelas ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP Address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. IP Address dapat dipisahkan menjadi 2 bagian, yakni bagian network (net ID) dan bagian host (host ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain, sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network. Jadi, seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang sama memiliki net ID yang sama. Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address merupakan network bit/network number, sedangkan sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian network dan host tidak tetap, bergantung kepada kelas network. IP address dibagi ke dalam lima kelas, yaitu kelas A, kelas B, kelas C, kelas D dan kelas E.

Perbedaan tiap kelas adalah pada ukuran dan jumlahnya. Contohnya IP kelas A dipakai oleh sedikit jaringan namun jumlah host yang dapat ditampung oleh tiap jaringan sangat besar. Kelas D dan E tidak digunakan secara umum, kelas D digunakan bagi jaringan multicast dan kelas E untuk keprluan eksperimental. Perangkat lunak Internet Protocol menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa bit pertama dari IP Address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut :

Bit pertama IP address kelas A adalah 0, dengan panjang net ID 8 bit dan panjang host ID 24 bit. Jadi byte pertama IP address kelas A mempunyai range dari 0-127. Jadi pada kelas A terdapat 127 network dengan tiap network dapat menampung sekitar 16 juta host (255x255x255). IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar, IP kelas ini dapat dilukiskan pada gambar berikut ini:
• IP address kelas A
Dua bit IP address kelas B selalu diset 10 sehingga byte pertamanya selalu bernilai antara 128-191. Network ID adalah 16 bit pertama dan 16 bit sisanya adalah host ID sehingga kalau ada komputer mempunyai IP address 167.205.26.161, network ID = 167.205 dan host ID = 26.161. Pada. IP address kelas B ini mempunyai range IP dari 128.0.xxx.xxx sampai 191.155.xxx.xxx, yakni berjumlah 65.255 network dengan jumlah host tiap network 255 x 255 host atau sekitar 65 ribu host.
• IP address kelas B
IP address kelas C mulanya digunakan untuk jaringan berukuran kecil seperti LAN. Tiga bit pertama IP address kelas C selalu diset 111. Network ID terdiri dari 24 bit dan host ID 8 bit sisanya sehingga dapat terbentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing network memiliki 256 host.
• IP address kelas C
IP address kelas C digunakan untuk keperluan multicasting. 4 bit pertama IP address kelas C selalu diset 1110 sehingga byte pertamanya berkisar antara 224-247, sedangkan bit-bit berikutnya diatur sesuai keperluan multicast group yang menggunakan IP address ini. Dalam multicasting tidak dikenal istilah network ID dan host ID. IP address kelas D dan E tidak diperuntukkan untuk keperluan umum. 4 bit pertama IP address kelas ini diset 1111 sehingga byte pertamanya berkisar antara 248-255. Sebagai tambahan dikenal juga istilah Network Prefix, yang digunakan untuk IP address yang menunjuk bagian jaringan.Penulisan network prefix adalah dengan tanda slash “/” yang diikuti angka yang menunjukkan panjang network prefix ini dalam bit. Misal untuk menunjuk satu network kelas B 167.205.xxx.xxx digunakan penulisan 167.205/16. Angka 16 ini merupakan panjang bit untuk network prefix kelas B.
Refrensi:
1. http://blogerbugis.blogspot.com/2013/04/mengenal-secara-detail-apa-itu-ip.html. (/04/2013)
2. http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2013/03/29/melacak-ip-address-seseorang-confirmed-546906.html. (29/03/2013)
3. http://nunutjoe2.blogspot.com/2009/11/ip-address-adalah.html. (11/2009)
4. http://www.hasbihtc.com/2012/11/pengertian-dan-fungsi-ip-address.html. (/11/2012)
5. http://dobelden.wordpress.com/2009/01/07/pengaturan-ip-address-di-komputer/. (07/01/2009)
6. http://endino.wordpress.com/2012/07/26/pengertian-ip-address-dns-gateway-subnet-mask-broadcast-dan-network/. (26/07/2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar