text

Selamat Datang di ferry's site

Minggu, 01 Desember 2013

Physical Layer


Physical layer adalah layer terbawah dari layer OSI model dari jaringan komputer. Physical layer terdiri dari perangkat keras dasar jaringan. Ini adalah layer yang mendasari struktur data logical dari level fungsi yang lebih tinggi dari sebuah jaringan. Karena kebanyakan teknologi perangkat keras yang tersedia dengan karakteristik yang sangat beragam, kemungkinan physical layer adalah layer yang paling rumit di arsitektur OSI.

Physical layer menjelaskan cara-cara mengirimkan bit-bit raw dari paket data logical melewati link fisikal yang menghubungkan node-node jaringan. Bit stream dapat dikelompokkan ke code-code atau symbol-symbol dan diubah ke sinyal fisik yang dikirimkan melewati sebuah perangkat keras media transmisi. Pysical layer menyediakan elekris, mekanikal, dan procedural interface ke media transmisi. Bentuk dan sifat dari konektor listrik, frekuensi untuk dibroadcast, skema modulasi yang digunakan dan paramater low-level serupa, ditentukan di sini.

Physical layer menerjemahkan permintaan komunikasi logik dari Layer Data Link ke operasi hardware-spesific yang mempengaruhi pengiriman dan permintaan sinyal.
Dalam sebuah local area network (LAN) atau sebuah metropolitan area network (MAN) yang menggunakan arsitektur open system interconnection (OSI), physical signaling sublayer adalah bagian dari Physical Layer yang:
o Melakukan encoding character, pengiriman, penangkapan, dan decoding.
o Melakukan perintah fungsi isolasi.
o Menghubungkan dengan sublayer medium access control (MAC) yang merupakan bagian dari Data Link Layer.

Fungsi dan servis utama yang dilakukan oleh Physical Layer adalah:
Ø Menspesifikasikan standar untuk beriteraksi dengan media jaringan.
Ø Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
Ø Menentukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
Ø Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
Ø Format sinyal elektrikal untuk transmisi lewat media jaringan.
Ø Sinkronisasi transmisi sinyal.
Ø Menangani interkonesi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
Ø Mendeteksi error selama transmisi.
Ø Pengiriman bit-by-bit atau symbol-by-symbol.
Ø Menyediakan sebuah standarasisasi interface ke media transimisi fisikal, mencakup:
Ø Spesifikasi mekanikal dari konektor elektris dan kabel, untuk contoh panjang maksimal kabel.
Ø Spesifikasi elektris dari level sinyal line transimisi dan impedansi.
Ø Radio interface, termasuk alokasi frekuensi spectrum elektromagnet dan spesifikasi dari kekuatan sinyal, analog bandwidth, dll.
Ø Spesifikasi dari infrared radiation (IR) melewati fiber optik atau sebuah link komunikasi wireless IR.
Ø Modulasi.

Modulasi adalah proses menyampaikan sebuah sinyal pesan, misalnya bit stream digital atau sinyal analog audio, dalam sinyal lain yang dapat dikirimkan secara fisik.
ü Line coding.
ü Sinkronisasi bit dalam synchronous serial communication.
ü Memulai dan menghentikan signalling dan mengontrol arus dalam asynchronous serial communication.
ü Circuit switching.
ü Multiplexing.
ü Memulai dan menghentikan koneksi circuit switched.
ü Carrier sense dan collision detection yang digunakan oleh beberapa level 2 multiple access protocols.
ü Menyaring equalization, training sequence, pulse shaping, dan sinyal processing dari sinyal fisikal lainnya.
ü Perbaikan forward error.
ü Bit-interleaving dan channel coding lainnya.

Refrensi:
1. http://muazfa.info/2010/03/06/physical-layer-tugas-jarkom/. (06/03/2010)
2. http://samirnganjuk.wordpress.com/2010/05/09/physical-layer/. (09/05/2010)
3. http://muhammadfreeza.wordpress.com/2012/04/09/minggu-ke-iii-physical-layer/. (09/04/2012)
4. http://kuliahkomdat.blogspot.com/2008/01/physical-layer.html. (01/2008)
5. http://1ka01.wordpress.com/2011/04/06/layer-physical-osi-layer/. (26/04/2011)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar