text

Selamat Datang di ferry's site

Jumat, 03 Juni 2011

Manusia dan Keadilan

Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Setiap manusia punya rasa adil, adil terhadap dirinya sendiri juga orang lain. Tetapi terkadang menentukan bahwa kita itu adil atau tidak sangat sulit, saat kita merasa adil atas apa yang kita lakukan tetapi belum tentu orang lain menganggap kita adil. Keadilan yang sebenarnya adalah keadilan Tuhan Yang Maha Esa.
Keadilan sangat dekat dengan kejujuran. Jujur sendiri adalah kenyataan yang benar-benar ada sesuai dengan faktanya. Jujur juga sangat sulit untuk dilakukan, mungkin hanya mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dilaksakan. contohnya saja, jika kita mengambil sesuatu yang bukan hak kita atau dengan kata lain mencuri, kita tidak akan mungkin bersikap jujur kepada orang lain bahwa kita mencuri, pastilah kita akan berkata bohong agar tidak mendapat hukuman.
Itu merupakan sebagian contoh jika tidak jujur terhadap diri sendiri. Ada juga contoh keadilan yang sangat tidak berperikemanusian. Ada seorang nenek yang mengambil cokelat yang jatuh dari pohon cokelat, dan ternyata nenek tersebut dijatuhi hukuman di pengadilan selama beberapa tahun. Sungguh sangat ironi, karena nenek tersebut sebenarnya tidak bermaksud mencuri, hanya mengambil beberapa cokelat yang sudah jatuh dari pohon untuk dijual untuk membeli makanan, tetapi harus dihukum seberat itu, berbeda sekali dengan para koruptor yang dihukum dengan sangat ringan dan juga saat dipenjara dapat pergi ke luar untuk liburan. Sungguh tidak ada keadilan yang benar-benar diterapkan, apa itu yang namanya keadilan manusia. Seharusnya kita berlaku adil terhadap siapapun, karena suatu saat kelak kita akan mempertanggung jawabkan apa yang kita lakukan saat kita masih hidup. 
Seseorang dituntut untuk selalu menegakkan keadilan dimana saja baik untuk dirinya maupun orang lain. Maksudnya adalah, misalkan jika kita sedang naik kereta, kita mendapatkan tempat duduk sedangkan saat kereta penuh ada seorang wanita tua yang berdiri karena tidak mendapatkan tempat duduk, apakah pantas jika kita mengacuhkannya, seharusnya memberikan tempat duduk kita untuk wanita tersebut karena kita masih kuat untuk berdiri lama, sedangkan wanita tua itu tidak mungkin lama untuk berdiri. Itu contoh keadilan, karena tidak adil, kita yang masih kuat duduk saja sedangkan wanita tua yang sudah tidak kuat berdiri lama harus rela berdiri karena tidak dapat tempat duduk.
Biasanya orang yang suka berlaku tidak adil sangat dekat sekali dengan kecurangan. Sebagai contoh agar mudah dimengerti adalah ada orang yang berjualan di warung, tetapi mereka melakukan kecurangan dengan mengurangi timbangan, tindakan itulah yang merupakan contoh ketiakadilan kepada orang lain. Sudah tidak adil penjual itu juga melakukan praktek korupsi. Mereka yang melakukan seperti itu biasanya ingin mendapatkan keuntungan yang banyak tanpa menghiraukan orang lain yang penting dirinya mendapatkan apa yang dia mau.
Jika ada seseorang yang diberlakukan tidak adil , maka ia akan melakukan pembalasan agar ia mendapatkan keadilan yang seharusnya ia terima. Oleh karena itu, untuk berlaku adil sangat sulit sekali, tapi kita wajib berlaku adil kepada siapa saja. Solusi saya adalah untuk selalu berhati-hati dalam maelakukan tindakan yang membuat orang merasa tidak adil, memikirkan dahulu baik buruknya apa yang akan kita lakukan dan jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar